Buat sahabat-sahabatku yang meninggalkan komentar di postingan, pasti langsung aku balas dengan komentar juga di postingan sahabat terima kasih...
Sunday, May 3, 2009
Soal 1a. Perencanaan Jalan Raya
1a. Jelaskan apa kelebihan geotekstil dibandingkan dengan metode lain dalam perbaikan tanah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
9 comments:
Dymas Yudhistira
(0553010024)
Geotextile adalah lembaran berupa serat sintetis tenunan.
Geotextile ini mempunyai berat sendiri yang relatif ringan. Akan tetapi mempunyai kekuatan tarik yang cukup besar untuk menerima beban diatasnya.
Namun relatif mudah dan murah penerapannnya untuk perkuatan tanah dasar, serta hasil akhir yang memiliki kelebihan antara lain:
• Menjaga penurunan tanah dasar yang lebih seragam.
• Material tanah timbunan terpisah ( tidak bercampur ) dengan material tanah dasar lunak sehingga :
- Tidak terjadi kehilangan volume material timbunan.
- Pemadatan relatif mudah dilakukan.
- Alat berat dapat beroperasi diatasnya.
• Meningkatkan kekuatan tanah dasar dan memperpanjang umur sistem.
• Mengurangi ketebalan agregat yang dibutuhkan untuk menstabilkan tanah dasar.
Rama Ad Hadirawan
(0553010076)
• Material tanah timbunan terpisah ( tidak bercampur ) dengan material tanah dasar lunak sehingga :
• Tidak terjadi kehilangan volume material timbunan.
• Pemadatan relatif mudah dilakukan.Alat berat dapat beroperasi diatasnya
M Faisal
(0553010061)
• Material tanah timbunan terpisah ( tidak bercampur ) dengan material tanah dasar lunak sehingga :
• Tidak terjadi kehilangan volume material timbunan.
• Pemadatan relatif mudah dilakukan.Alat berat dapat beroperasi diatasnya.
Arif Maulana
(0553010032)
• Material tanah timbunan terpisah ( tidak bercampur ) dengan material tanah dasar lunak sehingga :
• Tidak terjadi kehilangan volume material timbunan.
• Pemadatan relatif mudah dilakukan.Alat berat dapat beroperasi diatasnya.
Dymas Yudhistira
(0553010024)
1. Wide Width Tensile strength (ASTM D 4595-86)
Untuk mengetahui kemampuan tarik bahan dengan deformasi lateral sekecil-kecilnya. Test untuk ini biasanya dilakukan pada lebar lembaran 200 mm sampai 1000 mm.
2. Grab Tensile Strength (ASTM D 4632-86)
Untuk mengetahui kemampuan bahan Geotextile dalam menyebarkan muatan (tarik) terpusat dengan arah sajajar lembaran bahan.
3. Mullen Bursting Test (ASTM D 3786-87)
Dilakukan dengan memaksa sebuah bola tertentu menekan permukaan lembaran bahan sampai lembaran bahan pecah (burst).
4. CBR Puncturing Strength Test (ASTM D 3787)
Dilakukan dengan cara menekan batang penetrasi CBR secara tegak lurus ke permukaan lembaran bahan yang dijepit dua sisinya samapi bahan pecah dan batang penetrasi CBR (diameter 1,75”) menembus lembaran bahan.
5. Trapezoidal Tear Test (ASTM D 4533-85)
Dilakukan dengan menarik lemabaran bahan yang sudah dirobek dengan pola tertentu. Kekuatan robek merupakan gaya dimana robekan mulai menjalar keseluruh lemabaran bahan.
Rama Ad Hadirawan
(0553010076)
1. Wide Width Tensile strength (ASTM D 4595-86)
Untuk mengetahui kemampuan tarik bahan dengan deformasi lateral sekecil-kecilnya. Test untuk ini biasanya dilakukan pada lebar lembaran 200 mm sampai 1000 mm.
2. Grab Tensile Strength (ASTM D 4632-86)
Untuk mengetahui kemampuan bahan Geotextile dalam menyebarkan muatan (tarik) terpusat dengan arah sajajar lembaran bahan.
3. Mullen Bursting Test (ASTM D 3786-87)
Dilakukan dengan memaksa sebuah bola tertentu menekan permukaan lembaran bahan sampai lembaran bahan pecah (burst).
4. CBR Puncturing Strength Test (ASTM D 3787)
Dilakukan dengan cara menekan batang penetrasi CBR secara tegak lurus ke permukaan lembaran bahan yang dijepit dua sisinya samapi bahan pecah dan batang penetrasi CBR (diameter 1,75”) menembus lembaran bahan.
5. Trapezoidal Tear Test (ASTM D 4533-85)
Dilakukan dengan menarik lemabaran bahan yang sudah dirobek dengan pola tertentu. Kekuatan robek merupakan gaya dimana robekan mulai menjalar keseluruh lemabaran bahan.
M Faisal
(0553010061)
1. Wide Width Tensile strength (ASTM D 4595-86)
Untuk mengetahui kemampuan tarik bahan dengan deformasi lateral sekecil-kecilnya. Test untuk ini biasanya dilakukan pada lebar lembaran 200 mm sampai 1000 mm.
2. Grab Tensile Strength (ASTM D 4632-86)
Untuk mengetahui kemampuan bahan Geotextile dalam menyebarkan muatan (tarik) terpusat dengan arah sajajar lembaran bahan.
3. Mullen Bursting Test (ASTM D 3786-87)
Dilakukan dengan memaksa sebuah bola tertentu menekan permukaan lembaran bahan sampai lembaran bahan pecah (burst).
4. CBR Puncturing Strength Test (ASTM D 3787)
Dilakukan dengan cara menekan batang penetrasi CBR secara tegak lurus ke permukaan lembaran bahan yang dijepit dua sisinya samapi bahan pecah dan batang penetrasi CBR (diameter 1,75”) menembus lembaran bahan.
5. Trapezoidal Tear Test (ASTM D 4533-85)
Dilakukan dengan menarik lemabaran bahan yang sudah dirobek dengan pola tertentu. Kekuatan robek merupakan gaya dimana robekan mulai menjalar keseluruh lemabaran bahan.
Arif Maulana
(0553010032)
1. Wide Width Tensile strength (ASTM D 4595-86)
Untuk mengetahui kemampuan tarik bahan dengan deformasi lateral sekecil-kecilnya. Test untuk ini biasanya dilakukan pada lebar lembaran 200 mm sampai 1000 mm.
2. Grab Tensile Strength (ASTM D 4632-86)
Untuk mengetahui kemampuan bahan Geotextile dalam menyebarkan muatan (tarik) terpusat dengan arah sajajar lembaran bahan.
3. Mullen Bursting Test (ASTM D 3786-87)
Dilakukan dengan memaksa sebuah bola tertentu menekan permukaan lembaran bahan sampai lembaran bahan pecah (burst).
4. CBR Puncturing Strength Test (ASTM D 3787)
Dilakukan dengan cara menekan batang penetrasi CBR secara tegak lurus ke permukaan lembaran bahan yang dijepit dua sisinya samapi bahan pecah dan batang penetrasi CBR (diameter 1,75”) menembus lembaran bahan.
5. Trapezoidal Tear Test (ASTM D 4533-85)
Dilakukan dengan menarik lemabaran bahan yang sudah dirobek dengan pola tertentu. Kekuatan robek merupakan gaya dimana robekan mulai menjalar keseluruh lemabaran bahan.
Tugas sudah ditutup
Post a Comment